animasi  bergerak gif

Minggu, 30 September 2012

Pertemuan 2 - LINUX SYSTEM ADMINISTRATOR

Lanjut lagi live (langsung) aj..

Perintah-perintah Dasar shell Linux Pertemuan 2

1. Membuat file 

  • cat (spasi) >namafile   : membuat file baru
  • cat (spasi) namafile     : melihat isi dari sebuah file
  • cat (spasi) >>namafile : menambah isi dari suatu file
2. Menyalin File
  • cp (spasi) namafile_awal (spasi) namafile_baru          : u/ menyalin file dalam satu direktori yang sama               
  • cp (spasi) namafile_awal (spasi) alamat tujuan (path) : u/ menyalin file ke direktori yang berbeda
3. Mengubah nama File
  • mv (spasi) namafile_awal (spasi) namafile_baru : u/ memindahkan file ke direktori yang sama atau disebut juga me-rename
  • mv (spasi) namafile_awal (spasi) alamat tujuan (path) : u/ memindahkan file ke direktori yang berbeda
4. Menghapus File
  • rm (spasi) namafile                      : u/ menghapus file
  • rmdir (spasi) namadirektori        : u/ meghapus direktori kosong
  • rm (spasi) -rf (namadirektori)     : u/ menghapus direktori beserta isinya

5. ctrl+c : menyimpan file

Pertemuan 1- LINUX SYSTEM ADMINISTRATOR

Jujur baru pertama kali belajar OS Linux ni di kampus, soalnya dulu ga pernah tertarik sih belajar Linux tapi karena semester 5 ini ada matkul yang bersangkutan ywda deh coba mendalami lebih lanjut. Yah maklum aja ya newbie

Perintah-perintah Dasar Linux Pertemuan 1

Pertama Login dulu sebagai admin dengan cara
Login : root
password : password

  1. adduser   : Menambah user 

    ketik nama_usernya <enter>

    lanjutkan dengan membuat passwordnya.
  
  2. passwd    : Merubah password user
    ketikkan perintah passwd nama_usernya kemudian masukkan
    password yang diinginkan

  3.mkdir     : Membuat direktori
    ketik mkdir nama_direktori <enter>

  4. pwd  : Melihat di direktori mana kita berada
  5. ls : Melihat isi direktori 
  6. cd : Masuk ke direktori


  



Senin, 24 September 2012

Mengatasi Download IDM Error di Ziddu.com

Pada Kesempatan ini saya akan sedikit memberi trik bagaimana Cara Mengatasi Download file di Ziddu dengan menggunakan IDM.
Yah sedikit kesal juga karena ada salah satu dosen yang mengupload materi kuliah di Ziddu yang Error (ga bisa didownload)  via IDM di komputer saya, biarpun diulang-ulang tapi ttap aja ga bisa,,huh.
Mungkin karena IDM memiliki fitur filterisasi yang menolak (denied) download dari situs2 tertentu


 Cara mengatasinya :
1. Cara yang paling mudah adalah dengan mengklik DOWNLOAD saat sedang di Ziddu dikombinasikan dengan keyboard ALT alias download manual (Cara ini terkadang berhasil kadang juga engga :p)
Berhasil kalo file di ziddu didownload dengan fitur download bawaan default browser,
Gagal kalo file masih didownload via IDM

2. Cara yang 100% work n tested by me yaitu dengan :

  • Klik icon IDM di tray (pojok kanan bawah desktop)
  • Saat sudah di menu IDM  klik menu download lalu Option
  • masuk di menu General-Browser/System Integration uncheck (hilangkan centang) pada nama browser yang anda pakai saat itu untuk mendownload misal : anda pakai Google Chrome atau Mozilla, hilangkan aja checklistnya


  • Klo udah klik OK dan coba  download file di Ziddu. Proses Download tidak akan memakai jasa IDM lagi, jika anda ingin IDM sebagai mesin download anda lagi jangan lupa anda rubah check/centang  lagi browser yang anda pakai seperti langkah2 diatas itu tuh.


Semoga bermanfaat.



















Sabtu, 22 September 2012

Tag-Tag HTML (Hyper Text Markup LAnguage)

Sedikit berbelok arah dari dunia Liverpool, kali ini penulis ingin berbagi tentang hal-hal yang berbau komputer (Faktor dari tugas kuliah juga sih :p). Ga panjang lebar lagi berikut cuplikan tentang tag-tag yang ada di HTML alias kode editor di php 





Contoh tag yang daapat dipakai untuk tulisan berupa kalimat, karakter, ataupun kata:
  • tag <b>..</b> fungsinya untuk menebalkan huruf
  • tag <i>…</i> fungsinya untuk memiringkan huruf (membuat huruf cetak miring)
  • tag <u>…</u> fungsinya untuk mencetak huruf bergaris bawah
  • tag <strong>…</strong> pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan tag <b>..</b>
  • tag <font>..</font> digunakan untuk menempatkan selector-selector dan propertinya untuk membuat style suatu huruf pada suatu kata, kalimat, maupun character
  • tag <blink>…</blink> digunakan untuk membuat tulisan berkedip
  • tag <marquee>…</marquee> digunakan untuk membuat tulisan berjalan
Tag tingkat paragraf misalnya adalah,
    • tag <pre>…</pre> fungsinya adalah untuk membuat format suatu paragraf ataupun alinea seperti yang telah kita tentukan pada kodingan.
Contoh konkritnya adalah misalnya kita ingin membuat suatu break line, maka kita tak perlu tag <br>…</br>. Cukup menggunakan tag <pre>…</pre> , kemudian cukup tekan enter pada bagian yang akan diberi kan break line.

  • tag <p>…</p>  tag ini berfungsi untuk membuat paragraf .
  • tag <h1>…</h1> tag ini berfungsi untuk membuat heading tipe yang ke-1
  • tag <h2>…</h2> tag ini berfungsi untuk membuat heading tipe yang ke-2
  • tag <h3>…</h3> tag ini berfungsi untuk membuat heading tipe yang ke-3
  • tag <h4>…</h4> tag ini berufngsi untuk membuat heading tipe yang ke-4
  • tag <h5>…</h5> tag ini berfungsi untuk membuat heading tipe yang ke-5
  • tag <h6>…</h6> tag ini berfungsi untuk membuat heading tipe yang ke-6 



Tag Computer Output


Tag awal
Kegunaan
<code>
Definisi teks computer code
<kbd>
Definisi teks keyboard
<samp>
Definisi contoh computer code
<tt>
Definisi teks teletype
<var>
Definisi suatu variabel
<pre>
Definisi teks preformatted

  • Tag Cititation, Quotation, Definition
Tag awal
Kegunaan
<abbr>
Definisi suatu singkatan
<acronym>
Definisi suatu akronim
<address>
Definisi penulisan alamat
<bdo>
Definisi arah penulisan
<blockquote>
Definisi quotation panjang
<q>
Definisi quotation pendek
<cite>
Definisi suatu citation
<dfn>
Definisi istilah ( term )

  • Tag Link
Tag awal
Kegunaan
<a>
Mendefinisikan suatu link

  • Tag Image
Tag awal
Kegunaan
<img>
Definisi sebuah image dalam dokumen
<map>
Definisi sebuah image map
<area>
Definisi suatu area dalam image map

Kamis, 20 September 2012

THE KOPITES: SEJARAH LIVERPOOL

THE KOPITES: SEJARAH LIVERPOOL

SEJARAH LIVERPOOL


 Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola peserta Liga Utama Inggris. Liverpool adalah klub tersukses dalam sejarah persepakbolaan Inggris yang bermarkas di kota Liverpool. Liverpool telah memenangkan 5 tropi Liga Champions (dulu Piala Champions), yang merupakan rekor Inggris.18 gelar Liga Inggris, 7 Piala FA, serta, 7 kali juara Piala Liga.
Liverpool Football Club didirikan pada 15 Maret 1892 oleh John Houlding, pemilik Anfield. Houlding memutuskan untuk membentuk tim sendiri setelah Everton FC dikeluarkan dari Anfield dalam perselisihan mengenai biaya sewa.
Awalnya klub baru itu bernama Everton FC namun diganti ke Liverpool FC setelah Asosiasi Sepak Bola Inggris menolak penggunaan nama tersebut. Kandang mereka berada di Anfield, yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.

Pada musim pertamanya, Liverpool FC berhasil menjuarai Lancashire League sebelum akhirnya bergabung dengan Divisi II Liga Inggris pada musim 1893/94. Pada musim pertamanya di Divisi II Liga Inggris, Liverpool FC langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke Divisi I Liga Inggris ( sekarang Premiere League ). Tak butuh lama bagi Liverpool untuk mencicipi gelar di liga, karena pada musim pertamanya di Divisi I ini (musim 1900/01), Liverpool sukses menjuarai Divisi Satu dan mengulanginya lagi lima tahun kemudian. Liverpool FC sukses meraih juara liga 2 musim berturut-turut yaitu musim 1921/22 dan 1922/23, namun tidak mendapatkan tropi lagi sampai musim 1946/47 ketika berhasil meraih gelar liganya yang ke 5. Final Piala FA pertama dilakukan pada 1914, meskipun akhirnya mereka dikalahkan Burnley 1-0. Setelah mengarungi Divisi I selama lebih dari 50 tahun, akhirnya Liverpool FC mengalami kemerosotan dan terdegradasi ke Divisi II pada musim 1953/54.

Liverpool sempat terseok-seok sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan Desember 1959. Shankly merombak tim secara besar-besaran dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di namakan 'The Boot Room' yang berhasil melahirkan manajer-manajer legendaris Liverpool di kemudian hari. Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota 'Boot Room' lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC yang membuat iri tim musuh. Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim 1961/62 dan menjadi juara liga pada musim 1963/64. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai Liga pada musim 1965/66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi 1972/73. Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun. Pemain dan Liverpudlian ( julukan untuk penggemar fanatik Liverpool FC ) berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop.

Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.

Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.

Perginya 'King' Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang mendalam bagi Liverpool Football Club. Kedatangan Graeme Souness pun tidak mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan gelar Piala FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung kepada koran The Sun. Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot koran The Sun yang sering memojokkan Liverpudlian mengenai tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994 Graeme Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA. Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama 29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak sukses, tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda diantaranya : Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob Jones dan David James.


DATA
Nama lengkap : Liverpool Football Club
Julukan : The Reds
Didirikan : 1892
Stadion : Anfield, Liverpool (kapasitas 45.400)
Kostum : Merah-Merah(Kandang), Hitam-Silver-Merah(Tandang)
PRESTASI
Juara Divisi Satu (18 kali) : 1900/01, 1905/06, 1921/22, 1922/23, 1946/47, 1963/64, 1965/66, 1972/73, 1975/76, 1976/77, 1978/79, 1979/80, 1981/82, 1982/83, 1983/84, 1985/86, 1987/88, 1989/90
Juara Divisi Dua : 1893/94, 1895/96, 1904/05, 1961/62
Liga Lancashire : 1892-93
Liga Champions(5 kali) : 1976/77, 1977/78, 1980/81, 1983/84, 2004/05
Piala UEFA (3 kali) : 1972/73, 1975/76, 2000/01
Piala FA (7 kali) : 1964/65, 1973/74, 1985/86, 1988/89, 1991/92, 2000/2001, 2005/2006
Piala Remaja FA : 1995/96
Piala Liga (7 kali) : 1980/81, 1981/82, 1982/83, 1983/84, 1994/95, 2000/01, 2002/03
Charity Shield (14 kali : 1963/64[2], 1964/65, 1965/66, 1973/74, 1975/76, 1976/77, 1978/79, 1979/80, 1981/82, 1985/86, 1987/88, 1988/89, 1989/90, 2000/01,
Piala Super Eropa (3 kali) : 1977, 2001, 2005
Piala Super Inggris : 1985/86
Divisi Satu Cadangan (16 kali) : 1956/57, 1968/69, 1969/70, 1970/71, 1972/73, 1973/74, 1974/75, 1975/76, 1976/77, 1978/79, 1980/81, 1981/82, 1983/84, 1984/85, 1989/90, 1999/2000

Sejarah Unik
1. Walaupun Liverpool mempunyai sejarah yang gemilang dengan prestasi mereka di lapangan. Sebagian diantaranya menjadi ternoda karena hooliganisme dari para suporternya. Hal itu menjadi puncaknya pada 29 Mei 1985 ketika terjadinya Bencana Heysel. Heysel menjadi stadion tempat dilangsungkannya final Piala Eropa antara Liverpool melawan Juventus. Satu jam sebelum pertandingan dimulai, sebagian besar kelompok suporter Liverpool menerjang pagar yang memisahkan mereka dengan suporter Juventus dan kemudian menyerang para fansBianconeri. Hal itu membuat para suporter Juve berlarian mundur untuk menghindari serangan dan terpojok di tembok stadion. Tembok itu akhirnya roboh dan menimpa penonton lain yang berada di bawahnya. Situasi kemudian menjadi kacau balau, dan wasit memutuskan untuk terus melanjutkan pertandingan untuk menghindari kerusuhan lebih lanjut lagi. Peristiwa ini mengakibatkan hilangnya nyawa 39 orang yang kebanyakan merupakan suporter Juventus dan juga skorsing bagi semua klub Inggris untuk tidak mengikuti semua kompetisi Eropa yang diadakan UEFA. Skorsing itu akhirya baru dicabut di musim 1990-91.


2. Ian Callaghan adalah pemain yang tampil paling banyak bagi Liverpool sebanyak 857 kali dalam karir yang berlangsung selama 19 musim di Anfield. Legenda lainnya Ian Rush memegang rekor sebagai pemain yang paling banyak mencetak gol bagi Liverpool dengan 346 gol. Sedangkan Phil Neal merupakan pemain yang paling banyak menjadi juara di Liverpool karena ia telah berhasil memiliki medali pemenang sebanyak 20 buah. Rekor Neal ini juga bertahan bagi Inggris sebelum dipecahkan musim lalu oleh Ryan Giggs dari Manchester United.





3. Kemenangan terbesar yang pernah dicatat oleh Liverpool terjadi pada 1974 saat mereka menghancurkan Stromsgodset IF dengan skor akhir 11-0.  http://www.liverpoolfc.com/match/fixtures/first-team/liverpool-v-strmsgodset-1974-09-17-00-00-00/last-match-statistics

Tetapi mereka juga pernah tampil buruk sekali dan mengalami kekalahan terbesar ketika digebuk Birmingham City 1-9 20 tahun sebelum kemenangan terbesar Liverpool terjadi.


4. Lagu kebanggaan yang selalu dinyanyikan para penonton di Anfield dan fans Liverpool di seluruh dunia berjudul You’ll Never Walk Alone(YNWA) yang aslinya merupakan sebuah lagu di drama musikal Carousel. Lagu itu dinyanyikan pertama kali di Anfield saat band Gerry and the Pacemakers yang juga berasal dari Liverpool berhasil mencapai nomor satu di jenjang tembang berkat lagu itu. Suporter yang ikut bernyanyi saat lagu-lagu dari jenjang tembang itu diputar tidak berhenti menyanyikan YNWA mesikipun lagu itu sudah tidak masuk daftar lagi. Sejak itulah tradisi menyanyikan lagu tersebut di Anfield lahir. Lagu yang sama juga kemudian diadopsi oleh pendukung klub lain seperti Glasgow Celtic, Hibernian, Feyenoord Rotterdam, dan FC Twente.



5. Kemampuan Liverpool untuk terus bermain dan pantang menyerah sangat terlihat di dalam dua pertandingan final yang mereka hadapi. Saat final Piala FA 2006 melawan West Ham United berlangsung, Liverpool dengan cepat tertinggal 1-2 dalam waktu 32 menit pertama. Skor berubah lagi menjadi 3-2 bagi West Ham hingga akhirnya kapten Steven Gerrard mencetak satu gol di menit perpanjangan waktu terakhir yang merubah skor 3-3 yang harus diakhiri lewat adu penalti.The Reds akhirnya menjadi juara setelah kiper Pepe Reina mampu memblok tendangan penalti 3 pemain West Ham.
Final lainnya terjadi di ajang Liga Champions 2005 melawan AC Milan di Istanbul, Turki. Menjelang turun minum, Liverpool telah kebobolan 0-3. Lalu, The Reds mampu menyamakan kedudukan dengan mencetak tiga gol juga di babak kedua. Hasil seri itu bertahan hingga peluit akhir dan memaksa diadakannya adu penalti lagi. Kali ini pahlawan Liverpool adalah penjaga gawang Jerzy Dudek yang berhasil menepis tendangan penalti terakhir Andriy Shevchenko.



6. Obor yang berada di logo Liverpool sekarang, ditambahkan untuk mengenang 96 suporter yang tewas saat Bencana Hillsborough. Kemalangan itu terjadi pada 15 April 1989 saat berlangsungnya pertandingan semi-final Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest. Terlalu banyaknya penonton yang hadir membuat bagian tribun yang diperuntukkan bagi fans Liverpool menjadi sangat padat dan mereka pun akhirnya menjadi sangat berdesak-desakan dan tidak bisa keluar karena masih dihalangi oleh pagar kawat yang tinggi. Akibatnya banyak yang mengalami sesak napas dan meninggal. Pertandingan pun dihentikan enam menit setelah dimulai karena banyaknya penonton yang mencoba memanjat pagar untuk menghindari kepadatan itu. Kejadian ini membuat seluruh stadion di Inggris diubah menjadi stadion yang hanya memiliki tempat duduk dan pagar yang memisahkan penonton dengan lapangan dihilangkan.


7. Pada awalnya warna seragam Liverpool bukanlah merah seperti sekarang ini, melainkan biru dan putih. Baru sejak 1894, warna merah mulai digunakan sebagai warna seragam dan putih untuk celana. Akhirnya sejak 1964, semua pemain Liverpool mengenakan warna merah dari seragam, celana, dan kaos kaki. Menurut seorang legenda Liverpool Ian St. John dalam otobiografinya, ini terjadi saat manajer saat itu Bill Shankly merasa merah akan memberikan keuntungan psikologis bagi mereka. Shankly makin yakin timnya harus mengenakan warna merah setelah melihat salah satu pemainnya Ronnie Yeats terlihat lebih garang dalam balutan seragam dan celana merah. St. John kemundian mengusulkan kepada Shankly agar kaos kakinya juga berwarna merah. historicalkits


8. Liverpool sejak pertama kali terbentuk telah selalu bermarkas di Anfield. Stadion itu sendiri dibangun tahun 1884 dan berada di seberang Stanley Park. Tribun yang paling terkenal di Anfield tentunya adalah The Kop yang dinamakan berdasarkan sebuah bukit di propinsi Kwazulu-Natal, Afrika Selatan bernama Spion Kop. Bukit tersebut menjadi terkenal karena menjadi ajang pertempuran antara Lancashire Regiment yang kebanyakan berasal dari Liverpool dengan kaum Boer di Perang Boer Kedua. Nama The Kop itu diberikan oleh editor olahraga Liverpool Echo Ernest Edwards. Sekarang selain Liverpool, banyak tim sepakbola lain yang menamakan tribun mereka The Kop juga. Antara lain Sheffield United, Leicester City, Coventry City, dan Sheffield Wednesday.


KOPITES


BIGREDS PROFILE
Mulai menjadi fans Liverpool berawal dari tahun 1999, karena Liverpool seperti tim keluarga, maksudnya hampir semua keluarga terdekat saya adalah fans Liverpool. Dan juga saya menyukai Liverpool dari Supporternya yang sangat fanatik dan setia mendukung, bernyanyi, dan terus menyemangati pemain-pemain Liverpool itu sendiri.
Secara resmi saya menjadi member Official Supporter Liverpool di Indonesia alias BIGREDS (Bold Indonesian Group Of Reds Supporter) https://twitter.com/BIGREDS_IOLSC mulai tahun 2011.
Berbeda dengan musim atau tahun-tahun sebelumnya sekarang Liverpool sudah sangat jarang menjuarai kompetisi dan terlempar dari the Big Four Liga Inggris, oleh sebab itu banyak cibiran bahkan hinaan dari orang-orang sekitar saya, teman bahkan saudara yang mengatakan 'ngapain dukung tim payah, jarang menang gitu!?'
O..O..O bagi saya suporter sejati adalah yang mendukung tim kesayangannya ketika sedang kesulitan, goyah , kalah untuk terus bangkit dan berjuang hingga tercapai perubahan yang positif ( At the end of the storm there's a golden sky and the sweet silver song of a lark#YNWA) bukan hanya sebagai "Glory Hunter" alias hanya mendukung saat tim kesayangan menang saja