Banjir Wasior 2010 adalah bencana banjir bandang yang terjadi pada 4 Oktober 2010 di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat.[1]
Sebab
Banjir bandang terjadi, karena kerusakan hutan di Wasior, sehingga hujan tiada henti yang terjadi sejak Sabtu, 2 Oktober 2010 hingga Minggu, 3 Oktober 2010 menyebabkan Sungai Batang Salai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy meluap.[1][2]Dampak
Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, dan jembatan.[3] Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadi membawa serta batu-batuan besar, batang-batang pohon, lumpur.[4] Bencana banjir bandang yang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh.[5]Banjir bandang juga menyebabkan 110 orang tewas dan 450 orang masih dinyatakan hilang.[4][6] Sementara sebagian korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire.[4][7] Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian.[8] Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakan kapal laut.[6]
Tanggapan
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengupayakan dan memberikan bantuan kepada korban banjir bandang dengan memberikan bantuan sandang dan pangan serta bantuan obat-obatan.[5]http://adibowo.com/banjir-bandang-wasior-teluk-wondama-papua-barat-foto-video/
Korban Banjir Wasior 159 Tewas, 145 Belum Ditemukan
Selasa, 19 Oktober 2010 | 20:07 WIB
TEMPO Interaktif, Wasior - Jumlah korban tewas akibat banjir Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, hingga Selasa (19/10) mencapai 159 orang, dan 145 lainnya dinyatakan hilang. Pencarian korban meninggal sore tadi dilakukan di dalam Kota Wasior dan sekitarnya.“Seorang korban meninggal di RSUD Nabire setelah dibawa kemarin. Jumlah saat ini dimungkinkan akan terus bertambah,” kata Letkol Kav. Edward Sitorus, Koordinator Penanggulangan Bencana Banjir Wasior, Selasa (19/10).
Korban banjir, kata Edward, rata-rata ditemukan dalam kondisi tertimbun lumpur dan reruntuhan. Pencarian dari pagi hingga sore tadi dilakukan sambil membersihkan jalan yang penuh lumpur dan bebatuan. “Kita juga mengangkat sisa-sisa kayu, jadi sambil mencari korban juga membersihkan dalam kota,” ujarnya.
Sementara itu jumlah pengungsi Wasior sampai hari ini masih sebanyak 1.237 orang di Kodim Manokwari dan 1.246 lainnya di Balai Latihan Kerja Manokwari. Jumlah pengungsi di Nabire sebanyak 355 jiwa.
“Mereka yang tidak mengungsi hanya warga asli Wasior saja, sementara sebagian besar pendatang mengungsi dengan menumpang kapal laut,” kata Edward.
Di Wamena, Papua, belasan jurnalis menggalang dana untuk membantu korban banjir Wasior. Penggalangan dana dilakukan di pusat kota dengan membawa dus sumbangan. Aksi galang dana jurnalis di Wamena, sama seperti yang dilakukan puluhan pekerja pers di Merauke, pekan lalu. Banjir melanda Wasior dua pekan lalu.
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/10/19/brk,20101019-285865,id.html
BNPB Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bandang di Papua Barat | ||
http://www.bnpb.go.id/irw/beritapascabencana.asp?id=4 | ||
Sumber : BNPB | ||
Tanggal : 06/10/2010 | ||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar